Senin, 01 Desember 2014

Astaghfirullah



Astaghfirullah rabbal baraya
Astaghfirullah minal Khotoya

Robbi zidni ilman nafi’ah
Wa wafiqni amalan maqbulla
Wa wassi’ni rizqon toyyiba
Fatub alayya taubatan nasuha
Fatub alayya taubatan nasuha

Hambamu ini datang padamu
Tuntunlah kami kemana pergi
Aku tersesat di jalan ini
Tak tahu lagi arah kembali
Sudilah engkau mau peduli

Astaghfirullah rabbal baraya
Astaghfirullah minal Khotoya
Astaghfirullah rabbal baraya
Astaghfirullah minal Khotoya

Ya yaro siro qolbi
Hasbih tila anka hasbi
Famhu biafwika ya nuri
Wasbih kusudi wal amal
Wasbih kusudi wal amal

Ya Illahi Ya Tuhanku
Hambamu ini menujumu
Jiwa ragaku jadi belenggu
Agar mendapat keridhoan mu
Tujuan akhir jalan hidupku

Astaghfirullah rabbal baraya
Astaghfirullah minal Khotoya
Astaghfirullah rabbal baraya
Astaghfirullah . . . Astaghfirullah . . .

(pandawa5)

Ukhti


Dear Ukhti...
apa kabar imanmu hari ini
semoga selalu menapak maju
apa kabar hatimu hari ini
semoga selalu bersih dari debu juga kelabu
apa kabar cintamu hari ini
semoga selalu berpeluh rindu pada Nya...

Ukhti..
sungguh indah hidup setelah menikah
apa yang sebelumnya haram menjadi halal
semua perbuatannya mendapat pahala yang berlimpah di sisiNya
suka duka dilalui berdua
senang sedih ada yang menemani
tawa tangis pun bersama

Ukhti..
menikah adalah setengah dien
dan ia menggenapkan dien menjadi satu
sungguh, menikah seperti melihat dunia lain yang tiada pernah
dikunjungi sebelumnya
apa yang tidak bisa dilihat sebelum menikah kini tidak lagi
seakan membuka mata kanan yang sebelumnya belum pernah dibuka
begitu luas, begitu indah, hingga Rasul pun menyunnahkan suatu
pernikahan ini
"bukan termasuk ummatku, jika ia berkeinginan tidak menikah..."
Ukhti..

menikah adalah keputusan besar dari suatu perjanjian berat
pernah ada yang berkata..
"saat akad diucapkan Arsy tertinggi berguncang karena suatu perjanjian
berat diucapkan, karena itu saat akad terjadi ada tangis disana..tangis
suka, tangis duka..."
Allah menjadi saksi karena Dia Yang Maha Melihat lagi Menatap
dan setiap undangan yang datang akan mendoakan pernikahan ini

Ukhti..yang sedang menanti "terkasih"
nanti-lah dengan sabar
sungguh, Allah Maha Tau yang terbaik untuk dirimu
siapkan dirimu, hatimu..
sangat mudah bagiNya memberikan "terkasih" untukmu ataupun tidak
berharap dan mintalah padaNya..
pemilik alam raya dan pencipta "terkasih"mu

Ukhti..yang sedang menjelang akad
berdoa-lah selalu padaNya
penentu segalaNya...
mohon petunjukNya jika "terkasih" adalah yang terbaik untukmu
kemudahan, juga kelancaran dalam peristiwa besar nanti
sungguh, Allah Maha Tau yang terbaik untuk dirimu..
siapkan dirimu, hatimu..

Ukhti..yang telah menikah
jagalah nikmatNya yang besar ini
hanya dengan izinNya dirimu dan "terkasih"mu bersatu, tiada yang lain
jadilah penyejuk hati dan pandangannya..
menjadi istri sholehah dambaan..

Ukhti..
bahagiamu adalah bahagiaku
sedihmu juga sedihku
tawamu, tawaku juga
tangismu adalah tangisku
semoga Allah Yang Maha Indah,
memudahkan langkah ini..
memberikan yang terbaik menurutNya
dan menjadikan wanita dan istri juga ibu sholehah


tim creative du
Rabu, 26 November 2014

CINTAKU TLAH KEMBALI


Sungguh ku tak pernah menyangka
Dia yang dulu pernah mengisi kekosongan di hatiku
Dia yang sempat membuat hari – hariku lebih berwarna
Kini dia hadir kembali di dalam hidupku

Sungguh ingin aku memeluknya
Ingin ku ungkapkan betapa aku merindukannya
Tapi aku malu saat menatapnya
Seakan rasa yang dulu itu masih ada

Aku takut bila harus melihat senyumnya
Aku takut bila harus berbicara dengannya
Aku takut bila harus  berhadapan dengan  dia
Hatiku takut bila harus mengulang rasa yang sama

Aku bahagia saat melihatnya kembali
Jantungku berdebar  melihatnya ada di sini
Namun satu yang tak dapat ku mengerti
Mengapa sulit untukku mengatakan ini

Bahwa aku sangat merindukannya
Aku merindukan semua tentang dia
Aku tak ingin dia pergi
Aku ingin dia selalu ada bersamaku di sini

Created by : Suci Handayani (XII IA)
Senin, 30 Juni 2014

Aku rindu Belajar



Aku rindu belajar
Aku rindu berkarya
Aku juga rindu sekolah

Sekolahku yang nyaman
Lingkunganya yang indah
Melodi belajar yang bebas

Guru - guruku yang sabar
Ikhlas dan kasih sayang
Teman - temanku tulus
Juga baik hatinya

Semuanya sungguh menyenangkan
Aku rindu belajar . . .


Karya : Drs. Juki, M.Pd
           (Guru besar MTs - SMA Darul Ulum)
Kamis, 05 Juni 2014

CERPEN "BEJO"

Si Bejo sedang buru2 menuju ke kantaronya karna kesiangan bangun dan tak sengaja dia menabrak seekor burung di tengah perjalanannya karna menendarai mobilnya dengan sangat cepat dilihatnya burung itu, ternyata kepalanya terluka dan burung itu pingsan karna merasa iba dan bersalah kepada burung itu maka dia memutuskan untuk pulang sesampainya dirumah ditaruhlah burung itu dalam sangkar besi dan diciprat2inya air, tapi burung itu gak sadar juga keesokan harinya ketika dia mau berangkat ke kantor diberinya air dalam wadah kecil dan roti dalam sangkar burung itu dipikirnya 'nanti setelah burung itu sadar pasti dia sangat haus dan lapar' dan dia berangkat kerja seperti biasa.... burung itu ternyata sadar juga burung itu melihat sekitar dilihatnya ada air minum dan septong roti.. terus dia melihat sekelilingnya ternyata dia ada di dalam jeruji besi dan burung itu berkata dalam hati sambil menangis... Oh... Tuhan rupanya kemarin aku menabrak pengendara mobil pasti dia meninggal sehingga aku sekarang di penjara. Maafkan aku Tuhan aku tak sengaja...'


Written by : Alim (XI IS)
Rabu, 14 Mei 2014

CERPEN “LOVE CAKE”


Dari kecil, aku ama Fiko emang selalu musuhan, tiap ketemu kita pasti berantem and tiap mamanyapesen kue buatanku dia nggak pernah mau makan kuenya. Fiko emang nyebeliiiiin.
“ Fiko, cobain deh kue buatanya Shanya enak banget loh, kamu pasti ketagihan kalo udah nyobain kuenya “.
“ Aaaah, mana mungkin ? orangnya yang buat aja nyebelin, pasti kuenya nggak enak “.
“ Kamu jangan ngomong gitu Fiko, itu nggak baik !”. (nasehat mama).
“ Iih mama biarinlah emang dia nyebelin kok “.
“ Tapi kue buatannya enak kok, cobain aja kalo nggak percaya,nih cepetan cicipin !!!!”. (menyodorkan kue itu ke mulut Fiko).
“ Mama, apaan sih kue kaya’ gini aja di bilang enak “. (pura-pura nggak suka, padahal di hatinya dia bilang kalo kuenya itu enak banget).
“ Hayoooo…. Pasti kamu bohong, kamu suka kan sama kuenya ?”.
“ Iih mama apaan sih, nggak enak-enak amat kok kuenya biasa aja “.
“ Yach terserah kamu lah mama mau ke pasar dulu, kamu jangan kemana-mana !, jaga rumah baik-baik !!!!”.
“ Iya mamaku sayang ……”.
Setelah mamanya pergi kue yang di pesen mamanya itu di habisin sama Fiko.
“ Wah….. nie kue enak banget, ternyata cewek judes kaya dia pinter juga bikin kue seenak gini, aku nggak nyangka “.
Nggak lama kemudian mama Fiko pulang.
            “ Loh kemana kuenya ?”. (kaget).
            “ Ada apa ma ? (keluar dari dapur).
            “ Kue mama kemana ? kamu makan ya ? (menuduh).
            “ Nggak kok ma, siapa yang ngambil kue mama “. (menyangkal).
            “ Terus kemana donk kue mama ?”.
            “ Ya, nggak tau “.
            “ Huuuh…. Harus pesen lagi dech sama Shanya “.
Mamanya Fiko ke rumah Shanya buat pesen kue lagi.
            “ Hay manis.….(panggilan kasih sayang buat Shanya).
            “ Hay Tante, kok kesini lagi ? mau pesen kue lagi ya ?”.
“ Iya nih manis, soalnya kue yang tante pesen tadi nggak ada. Tau dech siapa yang ngambil “. (sedih).
“ Kok bisa sih tante ?”.
“ Tante sendiri juga nggak tau “.
“ Yaudah sekarang tante mau pesen kue berapa ?”.
“ 5 aja Shan “.
“ Ok. Bentar ya tante aku ambilin dulu “.
“ Iya manis “.
“ Ini tante kuenya “. (menyodorkan kuenya).
“ Makasih ya manis, kalo gitu tante pulang dulu “.
“ Ya tante, hati-hati ya !!!!”.
Sampai di rumah mamanya Fiko naruh kue itu di meja lalu di tinggal ke dapur. Tiba-tiba Fino tau kalo mamanya beli kue lagi kemudian dia ambil 2 di simpen di kamarnya. Mama nya kaget kenapa kuenya bisa hilang lagi, lalu mama Fiko pesen kue lagi tapi kali ini lewat telefon dan minta Shanya yang nganterin. Waktu Shanya nganterin kue pesenan mamanya Fiko itu dia lihat Fiko sedang asyik makan kue buatannya itu di dalam kamar dan kebetulan pintunya lupa nggak di tutup.
            “ Met siang tante……..”.
“ Yach masuk ….. “. (Fino rakus banget makannya sampe’ dia nggak sadar kalo yang dateng itu Shanya).
“ Hahahahaha….. jadi selama nie kamu yang ngehabisin kue pesenan mama kamu ? (ketawa terbahak-bahak)
“ E…. enggak kok siapa juga yang suka sama kue buatan kamu “.(menyangkal)
“ Itu buktinya kamu makannya rakus banget. Udahlah ngaku aja kalo kamu suka sama kue buatanku, nggak usah gengsi kale.
“ Apa sih kamu, orang kue buatan kamu biasa aja kok ”.
“ Udahlah kenapa sih kamu harus boong terus ama diri kamu sendiri ?”.
“ Aku nggak boong kok “.
“ Dari wajah kamu tuh, kelihatan banget kalo kamu boong. Lagian dari kecil ngapain sih kita musuhan terus nggak ada gunanya juga kan?. Kita udah besar masa kaya’ gini terus sih ? Aku mau kita tuh bisa damai jadi kue ini aku kasih ke kamu gratis deh buat tanda perdamaian kita. Kamu mau kan baikkan ama aku ?”.
“ iya Shan, kamu bener, aku minta maaf ya ! kalo slama nie aku egois !”.
“ Sama-sama Fik, aku juga minta maaf !”.
“ Jadi sekarang kita baikkan dong ?”.
“ Iya, kita baikkan sekarang “.(mengaitkan jari kelingking).
Lama-lama Shanya ama Fiko deket. Fiko juga sering bantuin Shanya bikin kue. Dia juga sering nemenin Shanya nganterin pesenan.
            Tiap hari mereka jalan bareng and bercanda bareng. Minggu depan Fiko ultah dan dia ngundang Shanya ke acara ultahnya dan di acara itu juga Fiko nembak Shanya, akhirnya mereka jadian.
            “ Shanya, minggu depan kamu dateng ya ke ultahku !!!”.
            “ Iya Fik, Thank ya atas undangannya “.
            “ Iya sama-sama, jangan lupa ya !!!”.
            “ Pasti “.
Akhirnya hari yang di tunggu datang juga. Malam ini adalah malam ultah Fiko.
            “ Wow Shan, kamu cantik banget malem nie “.
            “ Aaah, biasa aja deh “.
            “ Ayo kesana ! acaranya mau dimulai nih “.
            “ Iya “.
Waktunya potong kue dan kue pertama dia kasih ke Shanya.
            “ Shan kue ini buat kamu “.
            “ Makasih Fiko “.
“ Shan, aku pengen ngomong sesuatu sama kamu “.(megang tangan Shanya dan badannya gemeteran).
“ Ngomong apa Fik ?”.(deg-degan).
“ Kamu mau nggak jadi pacar aku ?”.(berlutut dihadapan Shanya).
“ Fiko kamu ngomong apa sih ?”.
“ Shanya, selama ini kita musuhan dan baru beberapa minggu yang lalu kita baikkan, aku ngrasa nyaman deket kamu dan aku baru sadar kalo kamu berarti banget buat aku, aku pengen kamu jadi bagian dari hidup aku. Kamu mau kan jadian ama aku ?”.
“ Iya Fiko aku juga ngrasa hal yang sama seperti kamu, aku mau jadian sama kamu “.
Fiko meluk Shanya dan dia juga nyium pipi dan kening Shanya, mesra banget.
“ Makasih ya Shan kamu udah buat hidup aku lebih berwarna, makasih juga karna berkat kue kamu kita bisa lebih deket dan akhirnya kita bisa jadian “.
“ Iya Fiko, makasih juga kamu udah buat aku bahagia dan senyum tiap hari “.
“ Aku sayang banget sama kamu Shanya “.
“ Aku juga sayang banget sama kamu Fiko “.
Akhirnya fiko dan Shanya bisa bersatu dalam Cinta yang Suci, setelah sekian lama mereka bermusuhan. 

By: Suci Handayani (XI IA)